![[images/tips-koding/learn-programming.png|source: https://unsplash.com/photos/UmaojK7erQo]]
Banyak orang beranggapan kalau “ngoding itu susah”, “ngoding itu harus pintar”, “ngoding itu hanya untuk anak IT”, “kalau jadi programmer harus kuliah dulu”, “ngoding harus bisa bikin website atau aplikasi mobile”, dsb.
Menurutku anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Hari ini kita bisa dengan mudah menemukan programmer yang tanpa title Sarjana Informatika atau Sarjana Komputer namun bekerja sebagai Front-End atau Back-End Developer diperusahaan tertentu (developer adalah istilah yang digunakan untuk menyebut profesi programmer) dan salah satunya adalah saya. Mengapa hal tersebut mungkin terjadi? Jawabannya adalah karena informasi dan sumber belajar yang dibutuhkan untuk menjadi programmer sudah tersedia diinternet secara gratis dan kita hanya tinggal mencari dan mempelajarinya, kita membuat kurikulum belajarnya untuk diri kita sendiri. Meskipun semua sudah tersedia diinternet, nampaknya tidak semua orang bisa menemukan cara yang mudah belajar pemrograman. Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut beberapa tips belajar pemrograman untuk kalian yang ingin belajar programming tapi tidak tahu harus mulai dari mana.
1. Belajar dasar-dasar pemrograman
![[images/tips-koding/Untitled 1.png|source: https://unsplash.com/photos/s9CC2SKySJM]]
Mempelajari dasar-dasar pemrograman adalah modal yang baik untuk mempelajari bahasa pemrograman. Perlu dipahami, “dasar pemrograman” dan “bahasa pemrograman” adalah dua hal yang berbeda.
Dasar pemrograman adalah aturan yang harus dipahami ketika menulis kode. Sedangkan bahasa pemrograman adalah teknologi atau tools yang digunakan untuk menulis dan menjalankan kode. Untuk membuat suatu aplikasi, bahasa pemrograman harus mengikuti aturen dasar-dasar pemrograman.
Setiap bahasa pemrograman akan memiliki syntax atau gaya penulisan yang berbeda-beda, namun secara prinsip sama. Berikut adalah dasar-dasar bahasa pemrograman yang bisa kamu pelajari:
- Variables: Untuk menyimpan dan memanipulasi data.
- Data Types: Klasifikasi data yang seperti integers, floats, strings, booleans, dsb.
- Control Structures: Konstruksi yang mengatur alur eksekusi kode seperti loops (for, while) dan conditionals (if-else, switch).
- Functions/Methods: Baris kode yang dapat digunakan berulang-ulang kali untuk melakukan tugas tertentu.
- Data Structures: Variabel untuk menyimpan dan mengatur data, seperti arrays, lists, dictionaries, dan sets.
- Input/Output: Cara berinteraksi dengan pengguna atau perangkat eksternal.
- Operators: Symbol atau karakter yang digunakan untuk melakukan operasi matematika dan logika.
- Algorithms: Baris demi baris kode yang ditulis secara runut untuk menyelesaikan suatu masalah.
- Debugging: Process untuk menemukan error didalam kode dan memperbaikinya.
- Comments: Karakter tulisan yang tidak akan dieksekusi didalam kode.
- Code Reusability: Kode yang dapat digunakan berkali-keli demi menghindari ditulisnya kode yang sama berulang-ulang kali.
- Object-Oriented Programming (OOP): Paradigma pemrograman yang mengatur dan melihat kode sebagai objek yang memiliki atribut data yang tertutup dan dapat diberikan metode khusus seusai abstraksi objek.
- Error Handling: Teknik untuk menangani dan memanajemen error atau eksepsi yang muncul selama program berlangsung supaya program tidak berhenti ditengah proses.
- Testing: Proses verifikasi dan validasi kemampuan kode untuk menjalankan tugasnya.
- Documentation: Tulisan yang menjelaskan secara komprehensif yang menerangkan fungsi suatu kode.
2. Sediakan alat mencatat apa yang dipelajari
![[images/tips-koding/Untitled 2.png|source: https://unsplash.com/photos/5bYxXawHOQg]]
Mengingat adalah kegiatan utama ketika belajar dan menulis koding. Bagaimana kita bisa membuat aplikasi kalau kita tidak ingat urutan kerjanya atau apapun yang kita pelajari?
Oleh karena itu penting juga untuk punya sistem dan alat untuk merekam apa yang sudah dipelajari. Kuncinya adala mencatat semua hal yang berhubungan dengan langkah-langkah pembelajaran. Catat dalam bahasa yang kita pahami dan letakkan ditempat yang paling mudah untuk diakses ketika dibutuhkan.
Jika kamu orang yang terbiasa mencatat dibuku, sediakan satu buku khusus untuk mencatat mengenai apa saja yang sedang dipelajari. Lengkapi catatan dengan judul, tanggal belajar, dan topik yang sedang dipelajari. Misalnysa kamu saat ini sedang belajar tentang List Comprehension untuk bahasa pemrogarman Python. Tulis Bahasa Pemrograman Python sebagai judul dan tempatkan dibaris paling atas, kemudian List Comprehension sebagai topik atau poin penting yang sedang ingin kamu ingat dikemudian hari.
Bagi kamu yang malas menulis dan lebih memilih mengetik kamu juga bisa menggunakan software penyimpan catatan yang cukup populer hari ini seperti dibawah:
- Notion
- Obsidian
- Evernote
- MS OneNote, atau
- MS Word
Pastikan kamu mudah mengakses dan menemukan kembali catatan yang sudah kamu simpan saat diperlukan.
3. Pilih satu bahasa pemrograman
Dari sekian banyak pemrograman, sebagai pemula kamu cukup memilih satu bahasa pemrograman saja untuk dikuasai.
Pahami apa yang bisa dilakukan menggunakan bahasa pemrograman tersebut kemudian coba bikin sesuatu menggunakan itu.
Berikut daftar bahasa pemrograman yang cukup populer menurut codenomads.co
![[images/tips-koding/Untitled 3.png|source: codenomads.co]]
4. Manfaatkan AI dan media streaming YouTube
![[images/tips-koding/Untitled 4.png|source: koinworks.com]]
Jangan khawatir dengan perkembangan teknologi Artificial Intelence (AI). AI tidak akan pernah menggantikan pekerjaan manusia sepenuhnya, sebaliknya AI butuh manusia agar bisa digunakan.
Hadirnya AI dalam kehidupan kita adalah demi mempermudah pekerjaan kita sehari-hari karena AI diakui memiliki daya kognisi yang luar biasa dalam bermacam hal. Khususnya untuk brainstorming dan sebagai sumber belajar.
ChatGPT merupakan AI yang cukup populer hari ini. Ia mampu menjawab pertanyaan apapun yang kita butuhkan dalam waktu yang relatif singkat khususnya dalam belajar bahasa pemrograman. ChatGPT mengakselerasi proses belajar bahasa pemrograman menjadi lebih cepat.
Guna memperkaya pemahaman kamu mengenai topik tertentu, memadukan ChatGPT dan media streaming seperti YouTube adalah kombo sumber belajar yang sangat mutakhir.
YouTube menyediakan sumber belajar tanpa batas secara gratis, sedangkan ChatGPT adalah asisten yang bisa kita beri pertanyaan apapun ketika kita kesulitan memahami apa yang sedang kita pelajari. Kamu bisa langsung meng-copy-paste error yang kamu temukan ketika ngoding dan biarkan ChatGPT membantu menjawabnya.
Kombinasi dari kedua tools tersebut adalah cara yang paling cepat untuk menguasai keterampilan ngoding.
Jika ChatGPT tidak menjawab persoalan yang kita hadapi, cobalah cari jawabannya di Stack Overflow atau di website dokumentasinya langsung.
5. Bikin project
![[images/tips-koding/Untitled 5.png|source: https://unsplash.com/photos/f77Bh3inUpE]]
Setelah semua dasar-dasar pemrograman kamu pahami langkah berikutnya adalah membuat project sendiri menggunakan bahasa pemrograman tersebut.
Cara paling mudah untuk mempatenkan apa yang kita pelajari kedalam ingatan kita adalah dengan cara membuat suatu project menggunakan bahasa pemrograman yang sudah dipelajari.
Mengerjakan project menantang kita untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan penerapan aplikasi dan pencarian solusi atas suatu masalah.
Jenis project yang bisa dikerjakan akan bergantung pada bahasa pemrograman yang dipilih diawal. Project adalah aplikasi dari permasalahan sebenarnya dilapangan. Sebagai contoh, jika kita memilih bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membuat website, kita dapat mencoba mengerjakan project pembuatan website, misalnya saja seperti website manajemen penyimpanan (inventory) atau penyewaan barang. Segala kegiatan manusia yang berhubungan dengan transaksi dan pertukaran data dapat digunakan sebagai project untuk latihan.
**
Demikian tips bagi kamu yang masih pemula namun ingin belajar ngoding. Semoga bermanfaat.